Bagaimana cara menfaatkan situasi PPKM dengan Baik

Pada saat Pemerintah Pusat menyelenggarakan PPKM, berbagai Pihak di Kota Bandung menggelar orasi, massa kemudian melakukan longmarch ke Gedung Sate. Namun, saat tiba di kawasan perempatan Jalan Dago-Sulanjana, massa yang tak terkendali menutup jalan.

“150 Pemuda diamankan Polrestabes Bandung pasca demo rusuh di Jalan Sulanjana Bandung, karena didapati membawa bom molotov dan merusak fasilitas publik,” kata Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya dalam keterangannya. Ratusan massa itu terdiri dari mahasiswa 9 orang, SMA se-derajat 36 orang, SMP 6 orang, dan lain-lainnya yang merupakan pengangguran dan putus sekolah. Mereka diamankan lantaran membuat kerusuhan usai demonstrasi.  Ratusan orang ini diketahui menggelar aksi demonstrasi menolak penerapan PPKM darurat di Kota Bandung.  Sebanyak tujuh orang yang sempat mengikuti demo tolak PPKM Darurat di Bandung, Jawa Barat, dinyatakan positif covid-19 berdasarkan hasil tes swab antigen.

Akan tetapi kegiatan yang berbeda dilakukan oleh Mahasiswa Universitas Widyatama. Mahasiswa yang tergabung di Pemerintahan Mahasiswa, Lembaga Kemahasiswaan dan Organisisi Kemahasiswaan (LKOK) Univeritas Widyatama (UTama), membagikan langsung ribuan nasi kotak ke rumah warga Kota Bandung yang sedang melakukan isolasi mandiri (Isoman) karena terpapar COVID-19. Di distribusikan di 6 RT wilayah Sukajadi, Cibeunying, Arcamanik dan daerah Kota Bandung lainnya.  Bambang Teguh Munajat, Presiden Pemerintahan Mahasiswa (Pema) UTama menjelaskan, ia dan rekan-rekannya bahu-membahu membagikan nasi kotak Itu selama tiga hari, dari Rabu (28/7/2021). Di samping itu juga bergotong royong, membantu dapur umum yang didirikan di Lapangan Abra, Sukajadi.  “Nasi kotaknya kami bagikan kepada warga yang sedang melakukan Isoman, sesuai dengan data yang diterima oleh kami. Hari pertama dan kedua masing-masing kami mendistribusikan sekitar 3000 nasi kotak. Di hari ketiga sekitar 400-an, termasuk membagikan vitamin kepada mereka,” kata Bambang.

Mahasiswa Universitas Widyatama memang beda……..